Tahun 2010 hendak berlalu, saatnya kita menatap angka baru yaitu 2011. Tapi tau ngak sejak kapan tanggal 31 Desember dianggap sebagai penghujung tahun? Yah, si Julius Caeser adalah orang pertama yang mencetuskan untuk menerapkan penanggalan berdasarkan cara bumi menatap matahari. Tepat 1 Januari 45 sebelum Masehi, si Julius memutuskan sebagai awal tahun dan 31 Desember sebagai ekor tahun. Ada yang unik untuk peringatan Tahun Baru, pernah lho penduduk Jepang menganggap bahwa tiap tanggal 1 Januari sebagai patokan untuk bertambahnya usia. Misalnya, kamu lahir tanggal 31 Desember 2010, maka besok kamu dianggap telah berusia 1 tahun (kok, baru lahir udah bisa baca blog, hehe. Ini khan contoh :P)
Akhir tahun selalu dihiasi dengan acara pesta pora, namun ada pula yang merenung mengenal perjuangan selama satu tahun, hehe. Anda termasuk kategori mana? Coba lihat televisi, koran, maupun lewat suara radio semua membahas tentang evaluasi kinerja selama satu tahun. Saya dan Anda juga sebaiknya ikut-ikutan untuk mengevalausi kinerja kita. Mungkin bisa jadi batu loncatan untuk perbaikan kedepan melalui sebuah renungan evaluasi.
Aku ngak mau ikut-ikutan acara mengkritik kinerja pemerintah selama satu tahun ini. Kita hanya akan terjebak mencari kambing hitam dalam hitam kelamnya negeri ini. Kok kita tidak sibuk menciptakan lilin yang terang buat negeri yang kelam ini, hehe. Okelah, jika Anda menganggap bahwa melalui kritiklah sebenarnya kita sedang menciptakan lilin-lilin terang tersebut. Aku sih setuju aja (mungkin inilah dampak nyata dari mengagumi teori relativitas makanya semua serba abu-abu, hehe). Ini hanyalah sekeder basi-basi untuk membenarkan tulisan kritikku kali ini, hehe.
Kritikku bermula dari hasil penelitianku sendiri yang berkesimpulan bahwa “Pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan asuransi kesehatan sangat tinggi namun aplikasinya nol besar“. Mengapa demikian? Pertama, mayoritas mahasiswa masih minta uang jajan kepada ortu, jadi ngak sempat tuh sibuk bayar premi. Kedua, mayoritas mahasiswa menganggap bahwa asuransi kesehatan merupakan tanggung jawab sistem. Dengan kata lain seharusnya pihak kampus yang memberlakukannya. Ooooh, gitu yah. Makanya melalui tulisan ini, kulontarkan kiritik bagi kampusku (Universitas Sam Ratulangi Manado) dan negeriku tercinta (Indonesia Garuda Perkasa) bahwa jangan ragu untuk menerapkan sistem asuransi terpadu, entah keseluruh mahasiswa, ataupun ke seluruh umat manusia yang terlahir sebagai warga negara Indonesia. Mereka merindukan langkah maju dan berani. Tunjukanlah langkah itu melalui perubahan nyata.
Pergantian tahun selalu memberi dorongan untuk berkomitmen (walau kadang hanya sekedar angan-angan) untuk berubah menjadi lebih baik. Asuansi kesehatan menyeluruh telah kami rindukan wahai pemimpin kami. Dompet kami sudah kosong melompong membayar dokter dan obat yang mahal itu. Akankah harapan bagi kami bahwa ini terlaksana. Semoga tahun dua puluh – sebelas adalah moment yang kami tungu itu. Amiiiiin
Salam penghujung tahun
by Chevi Chenko
Leave a Reply